Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki

Ciri hamil anak laki-laki bisa dikenali dari perubahan yang terjadi selama kehamilan. Ciri hamil ini bisa berbeda bagi setiap Bunda dan tidak selalu terlihat.


Setelah mengetahui ciri hamil, Bunda dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk memastikan jenis kelamin bayi. Meski begitu, menurut dr. Judi Januandi Endju, SpOG, penentuan jenis kelamin bukan merupakan standar pemeriksaan USG kebidanan karena kesalahannya besar.

"Ada beberapa parameter yang harus dipenuhi untuk menentukan jenis kelamin, misalnya penis dan buah zakar untuk janin laki-laki atau bibir kemaluan dan rahim untuk janin perempuan," kata Judi dalam buku Panduan Cerdas Pemeriksaan Kehamilan.

Nah, meskipun parameter tersebut bisa menilai jenis kelamin anak, tidak ada jaminan bahwa hasil pemeriksaan tersebut pasti 100 persen benar ya. Tapi tidak ada salahnya kita mengenali ciri hamil anak laki-laki untuk mempersiapkan diri dan kebutuhan jelang persalinan.
Ciri hamil anak laki-laki

Ciri hamil anak laki-laki sering dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan. Di tiap trimester biasanya kondisi fisik mulai berubah.

Namun, ciri hamil ini bisa berbeda pada setiap Bunda. Ada yang menganggapnya mitos karena tidak mengalaminya sama sekali selama kehamilan.

Nah, berikut HaiBunda telah rangkum dari berbagai sumber, 10 kondisi yang kerap dipercaya menjadi ciri hamil anak laki-laki, terutama di trimester 1:

1. Tidak mengalami morning sickness

Bunda yang tidak mengalami morning sickness dipercaya sedang mengandung anak laki-laki. Apalagi, bila morning sickness tidak dialami Bunda di trimester pertama. Lalu benar enggak ya?

dr. Suririnah dalam Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan mengatakan, hampir 50 persen wanita hamil mengalami morning sickness yang dimulai sejak awal kehamilan. Mual biasanya akan berakhir pada 14 minggu kehamilan dan dalam beberapa kasus bisa berlanjut sampai trimester kedua dan ketiga.

"Penyebab morning sickness di awal kehamilan karena adanya peningkatan hormonal dan penyesuaian tubuh terhadap perubahan hormonal tubuh," ujar Suririnah.

Setiap wanita memiliki tingkat derajat mual yang berbeda. Tapi, ini bukan berarti menjadi ciri hamil anak laki-laki, Bunda.

2. Kulit menjadi kering atau justru glowing

Perubahan kulit sering dialami Bunda hamil di di awal kehamilan. Ada yang kulitnya menjadi kering, kusam, dan berjerawat, dan ada pula yang tidak berjerawat.

Nah, ciri hamil anak laki-laki biasanya ditentukan dari perubahan kulit menjadi kering atau malah glowing. Sama seperti morning sickness, perubahan kulit tidak bisa dijadikan patokan hamil anak laki-laki ya.

Hingga kini, belum ada penelitian yang mendukung klaim soal perubahan kulit dan ciri hamil bayi laki-laki. Meski begitu, dokter obgyn Brandye Wilson-Manigat, M.D., mengatakan bahwa kulit memang bisa berubah menjadi glowing selama kehamilan.

"Peningkatan aliran darah ke kulit memberikan kesan 'glowing' dan membuat wajah tampak lebih berisi," katanya, dikutip dari Self.

"Selain itu, glowing bisa disebabkan terjadinya pergantian sel-sel kulit baru yang menggantikan sel-sel yang lama," sambungnya.

3. Lebih sering sakit kepala

Sakit kepala juga tak bisa menilai jenis kelamin anak dalam kandungan. Sakit kepala yang terjadi lebih sering bisa disebabkan oleh faktor fisik atau emosional. Sakit kepala juga bisa disebabkan mual, lapar, kelelahan, atau tekanan darah rendah.

Bila sakit kepala semakin berat, Bunda perlu waspada dan periksa ke dokter. Pada kehamilan lanjut, sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia dan disertai tekanan darah tinggi dan kaki-tangan bengkak.

4. Kaki selalu dingin

Perubahan suhu tubuh di titik tertentu sering dikaitkan dengan jenis kelamin bayi yang dikandung. Katanya, kaki yang selalu terasa dingin adalah tanda hamil anak laki-laki. Mitos atau fakta?

Perubahan suhu tubuh selama hamil umumnya disebabkan fluktuasi hormon. Kondisi ini bisa dikatakan normal tapi bukan menjadi ciri hamil anak laki-laki ya, Bunda.

"Wanita hamil mungkin mengeluh tentang suhu tubuh yang terlalu panas atau dingin di titik tertentu selama kehamilan. Jadi, itu bukan penentu jenis kelamin bayi yang bisa diandalkan," ujar Kameelah Phillips, M.D., IBCLC, seorang obgyn di Calla Women's Health di New York, dilansir Parents.

5. Warna urin berubah jadi kuning

Selama kehamilan, perubahan warna urin berkisar dari warna kuning cerah hingga berwarna gelap. Warna urin kuning terang sering dikaitkan dengan ciri hamil anak laki-laki, Bunda.

Sebenarnya, warna urine bisa berubah karena ada pigmen urokom atau urobilin. Urobilin dibuat ketika tubuh memecah hemoglobin dari sel darah merah. Nah, munculnya pigmen akan bergantung pada konsistensi urine Bunda.

Jika urine encer karena cukup cairan, maka pigmen urine akan terlihat berwarna terang. Sementara bila urine berbentuk pekat, pigmen akan memiliki warna yang gelap.

Selama kehamilan, perubahan warna urine bisa dipengaruhi beberapa faktor, seperti kurang cairan, konsumsi vitamin dan obat-obatan, atau konsumsi makanan tertentu. Pada kondisi yang cukup serius, warna urine bisa berubah karena infeksi saluran kemih (ISK).

"Warna, bau, dan volume urine dapat bervariasi sepanjang hari karena konsumsi cairan dan pola makan. Dengan demikian, tidak ada hubungan antara urine dan jenis kelamin bayi," ujar Phillips.

6. Sering ngidam makanan asin

Ngidam biasanya dimulai di trimester 1 dan perlahan-lahan berakhir saat memasuki trimester selanjutnya. Namun, keinginan untuk mengonsumsi makanan asin bisa meningkat seiring perkembangan janin.

Terkadang, hal ini juga dikaitkan dengan ciri hamil anak laki-laki, Bunda. Hingga kini, belum ada penelitian yang membuktikan kaitan ibu yang suka makanan asin dengan hamil bayi laki-laki.

Ngidam garam di awal kehamilan biasanya disebabkan karena peningkatan kadar progesteron yang membuat Bunda kehilangan banyak natrium dalam urin. Selain itu, morning sickness juga bisa menguras kadar natrium dalam tubuh. Akibatnya, muncul keinginan makan makanan asin untuk menggantikan natrium yang hilang.

7. Rambut mulai tumbuh lebat dan tampak berkilau

Rambut Bunda tampak lebat dan berkilau saat hamil di trimester 1? Benarkan kondisi ini bisa menjadi ciri hamil anak laki-laki ya?

Faktanya, banyak wanita mengalami perubahan tekstur dan pertumbuhan rambut selama kehamilan. Penyebab utamanya adalah perubahan hormon, ditambah peningkatan sirkulasi darah, dan metabolisme yang membawa nutrisi ke rambut. Tapi, perubahan ini tidak bisa menilai tanda hamil anak laki-laki ya.

Rambut mulai tumbuh lebat di trimester 1, tapi mulai terlihat tebal dan bersinar di trimester 2. Seperti kebanyakan ciri hamil, perubahan volume rambut ini hanya bersifat sementara atau tidak akan berlanjut sampai melahirkan.

8. Detak jantung lebih lambat

Mitos yang cukup populer untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah detak jantung. Banyak orang percaya, Bunda hamil anak laki-laki bika detak jantung bayi kurang dari 140 per menit. Sementara bila di atas 140 per menit, artinya Bunda tengah mengandung bayi perempuan.

Sayangnya, mitos ini belum terbukti benar karena tidak ada penelitian yang membuktikannya. Studi yang dipublikasikan di Fetal Diagnosis and Therapy tahun 2006 mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara detak jantung anak laki-laki dan perempuan di awal kehamilan.

9. Bentuk perut turun

Mitos mengatakan bila bentuk perut Bunda turun berarti hamil bayi laki-laki. Faktanya, perut yang turun mungkin menjadi pertanda gangguan pencernaan yang terjadi saat hamil, bukan ciri hamil anak laki-laki. Bentuk perut yang turun atau naik juga bisa terjadi karena posisi bayi dalam perut.

"Bentuk perut ini tergantung pada posisi bayi dan jumlah bayi yang pernah Anda miliki sebelumnya," ujar Phillips.

10. Penambahan berat badan hanya di sekitar perut

Mitos mengatakan bahwa penambahan berat badan yang terjadi hanya di sekitar perut, menandakan Bunda sedang hamil anak laki-laki. Sebaliknya, Bunda hamil mengalami kelebihan berat badan di pinggul, pinggang, dan belakang, ia mungkin akan memiliki anak perempuan.

Faktanya, itu semua tidak benar ya, Bunda. Penambahan berat badan di sekitar perut sebagian besar terkait dengan ukuran dan bentuk tubuh Bunda, bukan jenis kelamin bayi yang dikandung.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama