Jakarta Cara beternak ayam petelur bagi pemula diperlukan kehati-hatian dan tahapan yang tidak boleh dilewatkan. Mengapa begitu? Sebab Cara Beternak Ayam petelur bagi pemula, selain harus memperhatikan aspek lingkungan juga memperhatikan kondisi dari calon bibit ayam petelur itu sendiri.
Dan, jika mengabaikan cara beternak ayam petelur bagi pemula yang benar, maka akan meningkatkan risiko kegagalan, yang pastinya akan merugikan para calon peternak. Tapi tenang, selama memahami dan mengikuti cara beternak ayam petelur bagi pemula yang benar, akan sangat menekan angka risiko kegagalan tersebut.
Jika Anda salah satu calon peternak ayam tersebut, maka pilihan Anda bisa dibilang sangat tepat. Sebab, beternak ayam petelur sangat menggiurkan dari segi hasil bisnisnya. Dapat dikatakan, jika usaha ini sangat berpeluang besar menghasilkan keuntungan yang cukup banyak dengan margin kerugian yang sangat kecil.
Jika Anda baru akan memulai jenis bisnis ini, dan tidak ingin mengalami kerugian yang terlampau besar, maka ikuti cara beternak ayam petelur bagi pemula yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (20/7/2020).
1. Buat Perencanaan Bisnis
Mengapa hal ini diperlukan? Hal ini diperlukan agar risiko yang akan dihadapi bisa diminimalisir. Anda bisa mencari berbagai informasi dan referensi dari berbagai sumber mengenai informasi tentang bisnis ternak ayam petelur ini, mulai dari modal dan bagaimana cara memasarkan telur ayam tersebut, serta skala dari bisnis yang akan Anda buat ini. Dengan begitu, akan membantu Anda dalam melakukan pemantauan dari perkembangan bisnis ternak ayam petelur Anda.
2. Siapkan Lokasi Kandang
Cara beternak ayam petelur bagi pemula selanjutnya adalah memilih lokasi yang tepat untuk dijadikan kandang. Tempat menjadi pondasi utama yang tidak boleh sampai terlewatkan dan harus benar-benar diperhitungkan. Sebab, ternak ayam sangat berisiko menimbulkan bau yang tidak sedap akibat kotoran dari hewan tersebut.
Selain faktor bau kotoran kotoran dari ayam, risiko penularan penyakit ke manusia juga cukup besar, contohnya flu burung. Maka untuk mencegah hal tersebut sebaiknya pilih lokasi kandang yang jauh dari pemukiman warga.
Dari faktor lainnya, yaitu kemungkinan ayam akan stres ketika kondisi dari lingkungan kandangnya terlalu berisik. Tapi jangan lupa juga, usahakan lokasi kandang mudah dijangkau agar mudah ketika melakukan perawatan. Dan akan lebih baik jika lokasi kendang tersebut merupakan lokasi yang tetap, alias tidak akan berpindah-pindah.
3. Tentukan Jenis Kandang
Jika tahap pertama di atas sudah terpenuhi, maka selanjutnya Anda perlu menentukan jenis kendang yang akan digunakan. Umumnya terdapat dua jenis kendang ayam, yaitu umparan atau koloni dan jenis baterai. Berikut ini pengertian kedua jenis kendang tersebut:
A. Kandang Umparan atau Koloni
Jenis kandang ini sangat memungkinkan peternak memasukkan semua ayam bercampur dalam 1 kandang. Sehingga ukuran kandang ini biasanya cukup besar. Memang, biasanya model ini digunakan sebagai kendang untuk ternak ayam pedaging. Namun, karena strukturnya sederhana, kadang jenis kendang ini juga dipakai sebagai kandang ayam petelur.
B.Kandang Baterai
Sebenarnya, jenis kendang ini justru lebih cocok untuk ternak ayam petelur terutama jika pemula. Penggunaan jenis kandang baterai akan memudahkan dalam pengumpulan telur. Namun jika jumlah ayam terlalu banyak, maka kurang efisien dari ukuran kandang, dan bisa saja menuntut penggunaan lokasi yang lebih besar.
4. Pilih Bibit Unggul
Ada 2 jenis bibit ayam yang dikembangkan di Indonesia, yaitu ayam petelur putih dan cokelat. Biasanya, ayam petelur putih memiliki bulu yang berwarna putih dan telurnya berwarna putih kecoklatan. Biasanya, jenis ayam petelur ini memiliki berat saat dewasa sekitar 1,7 kg.
Sedangkan ayam petelur cokelat memiliki warna bulu coklat, begitu juga dengan warna telurnya. Biasanya, ketika sudah dewasa ayam petelur cokelat memiliki bobot hampir 2,1 kg.
Selain dari jenis bibit yang akan dipilih, kondisi dari bibit ayam petelur juga harus diperhatikan kesehatannya, bibit juga tidak boleh cacat, serta bulunya juga harus menutup rata. Tidak sampai disitu saja, bibit ayam tersebut harus punya pertumbuhan normal, dan pastikan Anda membeli di penjual bibit terbaik dan terpercaya.
5. Pemberian Makanan
Ayam biasanya diberikan berbagai jenis makanan seperti, sentrat, tepung ikan, jagung yang sudah digiling, dan juga dedak. Semua makanan tersebut memiliki kelebihan dan fungsinya masing-masing. Yang paling penting, makanan untuk ayam harus memiliki unsur protein, karbohidrat, kalsium, mineral serta vitamin yang tinggi.
Selain itu, pemberian pakan ayam harus cukup. Sebab, jika kurang dapat memengaruhi produktivitas ayam untuk bertelur. Selain pemberian makanan juga perlu diperhatikan mengenai minumannya. Pada masa awal, bibit ayam diberikan minum berupa campuran gula dengan obat anti stres. Pemberian obat tersebut agar ayam tenang dan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
6. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan cara agar nutrisi serta vitamin untuk ayam dapat terjaga. Vaksin juga membantu ayam agar memiliki daya tahan tubuh yang baik. Dan biasanya, vaksin ini diberikan dengan cara mencampurkan pada makanannya langsung. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan cek kesehatan ayam secara rutin.
7. Jaga Kebersihan Kandang
Cara beternak ayam petelur bagi pemula ini sangat penting dilakukan. Mengingat, kebersihan dari kandang ini akan memengaruhi kesehatan dari ayam-ayam ternak tersebut. selain itu, jika kandang tidak terjaga kebersihannya, maka berpotensi membawa bibit penyakit dan bau tidak sedap. Mungkin ada juga yang menyiasatinya dengan membangun kandang di atas ikan lele. namun, kondisi kolam ikan yang kotor bisa menjadi penyebab adanya nyamuk yang berbahaya bagi ayam.