Indonesia terdiri dari pulau besar maupun pulau kecil yang jumlahnya mencapai lebih dari 13.000. Oleh karena itulah, Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras, budaya, agama, hingga adat istiadat
Salah satu pulau yang mendiami wilayah Indonesia adalah Pulau Jawa. Dilansir melalui situs resmi Badan Pusat Statistik Indonesia, Pulau Jawa adalah pulau dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu mencapai 150 juta jiwa.
Pulau Jawa dipisahkan oleh selat dengan beberapa pulau utama, yakni Pulau Sumatra di barat laut, Pulau Kalimantan di utara, Pulau Madura di timur laut, dan Pulau Bali di sebelah timur, dan di sebelah selatan pulau Jawa terbentang Samudra Hindia.
Di balik jumlah penduduknya yang sangat padat, Pulau Jawa memang terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Lantas apa saja suku-suku yang mendiami Pulau Jawa? Simak uraian lengkapnya berikut ini.
Suku-Suku di Pulau Jawa
Mengutip situs resmi indonesia.go.id dalam Portal Informasi Indonesia, terdapat beberapa suku-suku di Pulau Jawa, di antaranya meliputi:
1. Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku terbesar di Pulau Jawa, bahkan di seluruh wilayah Indonesia. Suku ini menempati daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Persebaran Suku Jawa terdapat di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam komunikasi sehari-harinya, Suku Jawa menggunakan bahasa Jawa yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta. Meskipun begitu, suku Jawa tetap menggunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi formal.
Suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Hal ini bisa ditunjukkan dalam keseharian mereka, mulai dari penampilan, perbuatan, hingga tutur katanya yang lemah lembut.
2. Suku Tengger
Suku Tengger merupakan suku yang mendiami wilayah sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur. Asal mula nama Tengger berasal dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger.
Suku ini masih menjunjung tinggi adat istiadat yang cukup kental. Misalnya, kepercayaan terhadap Gunung Bromo sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara adat kerohanian yang dikenal dengan sebutan Kasodo.
Adapun persebaran Suku tengger terdapat di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Maleng, dan Kabupaten Probolinggo.
3. Suku Madura
Suku Madura tidak hanya berasal dari Pulau Madura, setidaknya ada beberapa pulau lain yang menjadi asal suku ini. Pulau yang paling terkenal ialah Kangean, Sapudi, Raas, dan Gili Raja.
Dari segi bahasa, Suku Madura memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Madura. Suku ini menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Jumlah populasinya juga sangat banyak, berdasarkan sensus penduduk di tahun 2010 yang lalu, penduduknya mencapai 7.179.356 jiwa.
4. Suku Osing
Suku Osing adalah sub suku dari Suku Jawa. Suku Osing merupakan penduduk asli Banyuwangi yang dikenal ramah, penurut, dan menjunjung tinggi sikap gotong royong.
Suku ini tersebar di beberapa wilayah yang ada di Banyuwangi, misalnya Kecamatan Giri, Kecamatan Kabat, Kecamatan Songgon, Kecamatan Rogojampi, dan lain sebagainya.
Masyarakat Suku Osing juga dikenal dengan sebutan Wong Blambangan. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Osing, bahasa ini merupakan turunan dari Jawa kuno. Meski demikian, dialek bahasa Osing sangat berbeda dengan bahasa Jawa.
5. Suku Betawi
Suku Betawi berasal dari provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya. Beberapa sumber literasi menjelaskan, suku ini berasal dari perkawinan silang antar etnis yang dibawa oleh Belanda pada zaman dahulu.
Keberadaan Suku Betawi di Jakarta sebenarnya adalah sebagai pendatang. Terbentuknya masyarakat betawi berasal dari beberapa suku seperti Sunda, Jawa, Melayu, Bugis, Makassar, Ambon, Bali, bahkan Arab dan Tionghoa.
6. Suku Sunda
Suku Sunda berasal dari daerah barat pulau Jawa. Secara administratif keberadaan suku ini meliputi daerah Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung. Meskipun telah menyebar di berbagai daerah, keempat daerah tersebut menjadi persebaran terbanyak.
Sebagai komunikasi sehari-hari, masyarakat Sunda menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa utama. Bahasa Sunda memiliki beberapa dialek seperti dialek barat, dialek utara, dialek selatan, dialek tengah timur, dialek timur laut dan dialek tenggara.
7. Suku Baduy
Suku Baduy berasal dari provinsi Banten dengan penduduk sekitar 26 ribu jiwa. Suku ini bermukim di kaki desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Provinsi Banten.
Masyarakat Baduy menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan penduduk luar, masyarakat Baduy menggunakan bahasa Indonesia.
Dalam kehidupan masyarakat luas, suku ini juga terkenal dengan nama lain seperti Urang Kanekes, Orang Kanekes, dan Orang Badui. Suku Baduy tidak mengenal budaya tulis dalam kesehariannya.