Bunyi napas grok-grok pada bayi memang termasuk masalah yang seringkali terjadi, sehingga membuat para orangtua merasa kebingungan dalam mengatasinya.
Napas yang berbunyi menunjukan adanya hambatan di saluran pernapasan. Hambatan bisa berupa lendir atau dahak yang tersangkut di saluran pernapasan. Kondisi ini membuat tidur si Kecil menjadi tidak nyenyak dan kadang menyebabkan wajahnya memerah karena kesulitan bernapas.
Selain faktor lendir, napas bayi grok-grok juga disebabkan karena saluran pernapasannya yang belum berkembang sempurna dan berukuran kecil. Namun, tak perlu khawatir karena seiring bertambahnya usia membuat kebiasaan napas berbunyi ini akan berkurang dan menghilang. Ini dikarenakan saluran pernapasan bayi akan berkembang menjadi semakin besar.
Berbicara mengenai bunyi napas bayi grok-grok, kali ini akan menjelaskan mengenai faktor penyebab hingga cara mengatasi masalah pernapasan pada si Kecil.
Semoga bisa membantu saat napas bayi di rumah sedang berbunyi lagi ya, Ma.
Penyebab Napas Bayi Berbunyi
Bunyi napas bayi grok-grok disebabkan saluran pernapasan kotor karena terdapat banyak lendir. Lendir menghambat aliran udara sehingga si Kecil kesulitan dan berbunyi saat bernapas.
Mungkin Mama sudah mengetahui kalau bagian dalam tubuh manusia memang selalu berlendir, begitu juga dengan bayi. Produksi lendir secara tidak langsung dapat membantu dalam membersihkan saluran pernapasan sekaligus dapat meminimalisir terjadinya infeksi kuman ataupun virus dari dalam tubuh.
Kondisi tubuh bayi yang masih belum baik dalam mengeluarkan lendir mengakibatkan penumpukan dalam jumlah cukup banyak. Peningkatan produksi lendir sekaligus penyumbatan karena belum bisa dikeluarkan membuat napas bayi berbunyi grok-grok.
Penyebab Lendir Berlebihan
Peningkatan produksi lendir di saluran pernapasan yang memicu bunyi napas bayi grok-grok. Produksi lendir bisanya disebabkan karena adanya infeksi virus, debu atau benda-benda asing yang masuk pada saluran pernapasan seperti hidung. Suara grok-grok juga bisa timbul karena saluran pernapasan bayi yang belum berkembang sempurna.
Mama juga perlu mengetahui kalau ada banyak kondisi yang memicu peningkatan produksi lendir pada si Kecil, seperti:
- Memiliki alergi ASI.
- Terjadi retensi dari ASI pada saluran pernapasan.
- Adanya infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan.
- Memiliki alergi terhadap sesuatu misalnya bulu hewan peliharaan atau debu.
Adanya lendir pada saluran pernapasan bayi merupakan kondisi yang wajar terjadi selama tidak mengganggu aktivitas keseharian. Misalnya berat badan yang masih berada di angka normal, pola tidur yang terjaga, lendir masih berwarna bening dan tidak berbau, asupan makan dan minum susunya masih sangat baik hingga pernapasan si Kecil masih terbilang wajar.
Bila suatu ketika kondisi terlihat sangat mengkhawatirkan, seperti mulai mengalami demam dan muntah-muntah sebaiknya langsung segera ditangani. Kondisi pernapasan si Kecil yang memburuk dapat membuat pola tidurnya terganggu.
Usahakan tidak menunda-nunda untuk berkonsultasi dengan dokter anak agar perkembangan serta kesehatan si Kecil tetap terjaga ya, Ma!
Cara Mencegah Napas Grok-grok
Dilansir dari Fatherly, bayi memang menghasilkan lendir dalam jumlah yang cukup besar. Tak jarang orangtua pun ingin sekali membersihkan lendir pada hidung si Kecil agar sistem pernapasannya lancar, sehingga menggunakan berbagai alat.
Padahal ada efek samping yang dapat membahayakan saat terlalu sering menyeka hidung bayi. Iritasi kulit yang ekstrim di bawah hidung bisa menjadi salah satu dampak buruknya.
Pada dasarnya, lendir dalam saluran pernapasan diproduksi dengan bantuan silier dan seharusnya dikeluarkan dari refleks batuk. Namun, fungsi silier pada usia bayi masih belum sempurna sehingga refleks batuk pun belum mampu bekerja dengan baik. Kondisi inilah yang membuat saluran pernapasannya masih tertutup dengan lendir dan memicu suara grok-grok ketika sedang bernapas.
Bila lendir terlalu banyak di dalam hidung bayi dan tidak dibersihkan, maka lendir dapat mengeras sehingga membuat bayi semakin sulit bernapas. Untuk mengatasi masalah ini, Mama bisa membersihkan area luar hidung menggunakan tisu atau kapas. Basahi sedikit tisu atau kapas menggunakan air hangat, ini dapat membantu lendir yang mengeras menjadi lebih mudah dibersihkan.
Selain itu, ada cara lain untuk mengatasi hidung bayi tersumbat akibat lendir yaitu menggunakan mesin pelembap udara atau humidifier. Alat yang satu ini dapat mengontrol suhu udara di ruangan menjadi lebih hangat dan lembap, sehingga dapat membuat lendir tidak mengeras di dalam hidung.
Jika alat ini kurang membantu, Mama bisa menjemur si Kecil di bawah sinar matahari. Selain memberikan asupan vitamin D secara alami, bunyi napas bayi grok-grok bisa diatasi. Ajaklah si Kecil berjemur di waktu-waktu terbaik mulai pukul 07.30 hingga 08.30 dengan durasi 15 menit atau maksimal 30 menit.
Itulah beberapa informasi mengenai bunyi napas bayi grok-grok yang bisa memicu aktivitas si Kecil menjadi terganggu. Semoga beberapa informasi di atas bisa membantu ya, Ma.