Penyakit merupakan hal yang lazim dialami manusia. Namun dalam beberapa kasus, penyakit berat dapat mengakibatkan kematian. Salah satu pembunuh nomor satu dalam deretan penyakit berat adalah stroke.
Penyakit tersebut terjadi akibat pembuluh darah pecah di kepala karena penyumbatan. Ini menyebabkan oksigen dan darah yang mengalir ke otak berkurang, sehingga sel-sel dalam otak mati. Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC MARS, menjelaskan, dalam penyakit stroke, terdapat istilah stroke sepintas.
Penyakit ini merupakan awal dari stroke atau dapat dikatakan stroke mini. “Itu ada namanya stroke sepintas atau TIA (Transient Ishemic Attack). Jadi, sembuh dalam waktu kurang dari 24 jam” kata Mursyid.
Stroke sepintas dapat berujung stroke berat, sehingga Mursyid menganjurkan untuk tetap melakukan pengobatan dan kontrol apabila pasien mengalami kondisi ini. “TIA itu kondisi yang akan membawa stroke. Jadi risiko terkena strokenya besar. Itu enggak boleh dibiarkan, misalnya udah lah ngga papa udah baik," ujarnya. "Jadi enggak bisa sudah sembuh tidak kontrol.
Dia harus tetap datang ke rumah sakit, harus kembali ke dokter tersebut,” kata Mursyid. Masyarakat dapat mengenalinya apabila seseorang terkena stroke. Pertama, bagian wajah terasa mati rasa dan terlihat turun di sisi tertentu. Kedua, tangan sulit diangkat atau terasa lemah. Ketiga, lidah menjadi pelo atau sulit berbicara.
Apabila gejala-gejala tersebut terjadi pada seseorang, maka harus cepat membawanya ke rumah sakit. Pasalnya, itu sudah masuk ke dalam kondisi darurat dan harus segera ditangani dokter.