Perbedaan Hamil Bayi Laki-Laki dan Perempuan Dilihat dari Sisi Medis

Pernah mendengar mitos seputar kehamilan? Sebagai contoh, bentuk perut yang mengandung bayi perempuan cenderung bulat, sedangkan bentuk hamil anak laki-laki lebih lancip. Berikut penjelasan sejumlah mitos terkait ciri-ciri perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan yang perlu Anda ketahui.


Mitos perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan

Mengutip New Parent Support, dokter atau bidan sudah bisa menentukan jenis kelamin bayi saat usia kehamilan 18 atau 21 minggu (hamil 5 bulan). Bila bayi laki-laki, maka skrotum sudah turun dari perut. Sedangkan pada bayi perempuan, vagina sudah terbentuk.

Namun, bisakah Anda mengetahui jenis kelamin janin tanpa melakukan pemeriksaan USG? Berikut perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan yang bisa Anda lihat tanpa pemeriksaan USG.

1. Morning sickness lebih parah jika hamil bayi perempuan

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa ciri-ciri hamil bayi perempuan adalah morning sickness yang sangat parah daripada bayi laki-laki. Benarkah?

Berdasarkan penelitian dari Brain, Behavior, and Immunity, ibu hamil yang mengandung bayi perempuan lebih sering mengalami morning sickness yang lebih parah.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh ibu hamil yang mengandung bayi perempuan lebih rentan mengalami peradangan karena bakteri. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh ibu hamil melemah selama fase kehamilan.

Meski begitu, penelitian ini masih dalam ruang lingkup kecil, hanya melibatkan 80 wanita yang sedang mengandung (46 hamil janin laki-laki, 34 ibu hamil janin perempuan).

Maka dari itu, masih membutuhkan observasi lebih lanjut untuk menemukan hubungan morning sickness dan jenis kelamin bayi.

2. Tingkat stres lebih tinggi ketika hamil bayi perempuan

Selama kehamilan, mood atau suasana hati ibu hamil tidak stabil dan sebagian orang percaya hal itu berpengaruh pada jenis kelamin bayi.

Berdasarkan penelitian dari Fertility and Sterility, ibu hamil yang mengandung bayi perempuan memiliki kadar kortisol (hormon stres) lebih tinggi daripada hamil bayi laki-laki.

Penelitian dari Journal of Biosocial Science juga meneliti angka kelahiran bayi laki-laki di pulau Zakynthos, Yunani pasca gempa tahun 2006. Dua tahun setelah gempa bumi, angka kelahiran bayi laki-laki menurun karena tingkat stres pada ibu hamil meningkat.

Akan tetapi, tetap butuh penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh stres dengan hamil bayi perempuan.

3. Bentuk perut lancip ciri-ciri hamil bayi laki-laki

Tentu Anda pernah mendengar mitos bentuk perut ibu hamil yang menjadi tanda jenis kelamin tertentu. Lalu, benarkah bentuk perut yang lancip adalah ciri-ciri hamil bayi laki-laki?

Mengutip Winchester Hospital, tidak ada hubungan antara jenis kelamin bayi dengan bentuk perut ibu hamil. Maka dari itu, perut berbentuk bulat atau lancip sebagai ciri-ciri mengandung bayi perempuan dan laki-laki, termasuk ke dalam mitos.

4. Kulit lebih cerah ciri-ciri hamil bayi perempuan

Sebagian orang menganggap, perbedaan hamil bayi laki-laki dan perempuan terlihat pada kondisi kulitnya atau pregnancy glow. Mitos mengaitkan pregnancy glow dengan ciri-ciri hamil bayi perempuan, bukan bayi laki-laki, benarkah?

Mengutip Mayo Clinic, kulit lebih cerah selama kehamilan memang bisa terjadi. Hal ini karena volume darah meningkat sebanyak 50 persen dan hormon HCG bertambah.

Volume darah yang meningkat membuat aliran darah ke pembuluh darah lebih banyak, sehingga membuat kulit kenyal dan merona.

Namun, belum ada penelitian yang menunjukkan kalau pregnancy glow menjadi perbedaan antara hamil bayi laki-laki dan perempuan.

5. Hamil bayi laki-laki degup jantung cepat

Benarkah detak jantung yang cepat (140 detak per menit) adalah ciri-ciri hamil bayi laki-laki?

Mengutip dari John Hopkins Medicine, tidak ada perbedaan antara detak jantung saat ibu hamil bayi laki-laki dan perempuan. Sekitar usia kehamilan 5 minggu, detak jantung janin hampir sama dengan ibu, sekitar 80-85 detak per menit.

Degup jantung janin semakin bertambah sampai usia janin 9 minggu, sekitar 170-200 detak per menit. Kemudian melambat pada pertengahan kehamilan, 120-160 detak per menit. Mendeteksi jenis kelamin janin bisa Anda lakukan dengan pemeriksaan USG di rumah sakit atau bidan.

sumber:
Mitchell, A., Palettas, M., & Christian, L. (2017). Fetal sex is associated with maternal stimulated cytokine production, but not serum cytokine levels, in human pregnancy. Brain, Behavior, And Immunity, 60, 32-37. doi:10.1016/j.bbi.2016.06.015
Chason, R., McLain, A., Sundaram, R., Chen, Z., Segars, J., Pyper, C., & Louis, G. (2012). Preconception stress and the secondary sex ratio: a prospective cohort study. Fertility And Sterility, 98(4), 937-941. doi: 10.1016/j.fertnstert.2012.06.037
Should we find out the sex of our baby?. (2019). Retrieved 9 March 2021, from https://www.nct.org.uk/pregnancy/tests-scans-and-antenatal-checks/should-we-find-out-sex-our-baby
True or False: You Can Predict Your Baby’s Gender by How You Carry the Pregnancy | Winchester Hospital. (2021). Retrieved 9 March 2021, from https://www.winchesterhospital.org/health-library/article?id=156969
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama