Tipe dan karakter setiap orang berbeda. Ada yang tegas, ada yang lembek. Ada yang kuat pendiriannya, tapi ada juga yang gampang terpengaruh.
Nah, biasanya paling sebel sama orang yang tidak tegas dan mudah terpengaruh. Sukanya latah atau ikut-ikutan orang lain. Orang lain berbuat A, kamu juga ikut melakukan A. Seperti tidak punya pendirian.
Coba saja untuk instropeksi diri masing-masing, kamu tipe yang mana. Kalau kamu punya ciri-ciri berikut ini, itu tandanya kamu bukan orang yang tegas dan mudah terpengaruh. Berikut ciri-cirinya, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Tidak punya keyakinan
Jujur saja, orang lain akan sangat mudah mempengaruhimu karena kamu tidak punya keyakinan yang teguh. Mudah terombang-ambing dengan perkataan atau rayuan orang lain, sehingga kamu lupa pada prinsip hidupmu yang sebenarnya.
Jika kondisi ini terus berlanjut, kamu tak akan pernah merasa bahagia sampai kapanpun. Karena kamu selalu bergantung pada apa yang dikatakan orang lain atau malah mengikuti prinsip hidup orang lain.
Ketika orang tersebut menjauh atau tak ada lagi bersamamu, otomatis hidupmu akan sengsara, lantaran kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kamu seperti kehilangan arah atau pijakan karena selama ini mengandalkan perkataan orang lain.
2. Merasa bersalah saat mengatakan ‘tidak’
Sebenarnya sah-sah saja bila kamu ingin mengatakan ‘ya’ terhadap apa yang diucapkan orang lain. Tapi biasanya ada perasaan tidak enak, takut membuat orang lain kecewa kalau mengatakan ‘tidak.’
Akhirnya perasaan tidak enak ini jadi beban buat dirimu sendiri. Orang lain akan menilai bahwa kamu pasti akan selalu mengatakan ‘ya.’ Sikap seperti ini juga bisa membuatmu gampang dibodohi, dipengaruhi, bahkan memanfaatkanmu.
Coba belajar untuk mengatakan ‘tidak’ pada hal-hal yang memang tidak sesuai prinsip hidupmu. Tidak perlu terlalu memikirkan perasaan atau penilaian orang lain. Toh belum tentu orang lain memikirkan perasaanmu.
3. Terlalu gampang diatur
Kalau kamu merupakan tipe orang yang mudah diatur, hati-hati. Orang lain dapat memanfaatkan kelemahanmu itu untuk menguntungkan diri mereka sendiri. Misalnya, orang lain menyuruh atau mempengaruhimu untuk tidak pergi belajar kelompok agar dia punya teman untuk jalan-jalan ke mal.
Atau melarangmu untuk bergaul dengan seseorang karena orang tersebut pernah berselisih paham dengannya dan kamu menurutinya. Akibatnya, kamu sering merasa dirugikan oleh orang lain.
Tapi, kamu tidak bisa berbuat apa-apa karena kamu sudah salah dari awal. Ingin berubah pun, kebanyakan takutnya. Entah itu takut dimusuhi, takut tidak punya teman, dan lain sebagainya.
4. Sering mengorbankan kebahagiaan sendiri
Berkorban untuk orang lain itu pada dasarnya bagus. Tetapi balik lagi, tetap harus pakai prinsip. Jangan sampai karena ingin menyenangkan hati orang lain, kamu malah mengorbankan diri sendiri, bahkan kebahagiaanmu. Ujung-ujungnya, kamu sendiri yang tertekan.
Kamu harus selalu ingat dengan prinsip untuk selalu mendahulukan kebahagiaan diri sendiri. Ketika hal ini sukses dilakukan, maka orang lain juga akan ikut merasakan kebahagiaanmu. Sehingga, kamu tidak perlu menjadi sosok yang mudah dipengaruhi agar kebahagiaan tercipta.
5. Sulit menjadi diri sendiri
Mau menjadi diri sendiri? Secara logika, hal ini mustahil untuk diwujudkan karena kamu sangat mudah terpengaruh oleh orang lain. Mirisnya lagi, akibat satu kalimat yang diucapkan oleh temanmu, kamu bisa kehilangan prinsip dan keyakinan dalam hidup.
Padahal menjadi diri sendiri tidaklah sulit. Kamu hanya perlu lebih fokus pada hal-hal yang kamu yakini di awal. Jangan karena penilaian dan kritik dari orang lain, kamu malah berputar haluan dan meninggalkan apa yang selama ini sudah berhasil diterapkan.
6. Selalu ragu saat mengambil keputusan
Akibat kurang pendirian, kamu jadi sering ragu dalam mengambil keputusan untuk hidupmu. Kerap melibatkan orang lain dalam hal tersebut. Hal ini secara tidak langsung akan membuatmu jauh dari prinsip, dan perlahan mengikuti arus hidup orang lain.
Ya kalau prinsip hidupmu dan orang itu sama. Bagaimana kalau berbeda? Kamu bisa saja membuat keputusan salah untuk dirimu. Mulai sekarang, coba latih untuk membuat keputusan sendiri.
Benar atau salah keputusan itu nantinya jadi urusan belakangan. Yang penting keputusan tersebut berasal dari dirimu, bukan dari pengaruh orang lain. Jika ternyata salah, tak perlu disesali. Kamu justru bisa belajar dari kesalahan tersebut agar tidak jatuh ke lubang yang sama nantinya.
7. Merasa sungkan meluapkan emosi
Tidak ada aturan yang melarangmu untuk meluapkan emosi kepada orang lain, asal dalam situasi yang tepat. Jadi, ketika kamu merasa tidak senang atas apa yang dikatakan orang lain terhadapmu, jangan ragu untuk menunjukkan ekspresi marah.
Ekspresi ini adalah bukti kalau kamu tidak mau diperlakukan seenaknya oleh orang lain. Bagaimanapun juga kamu harus selalu berusaha menjaga harga dirimu. Kalau bukan kamu yang melakukannya, siapa lagi?
Belajar Tegas pada Diri Sendiri
Bersikap tegas pada diri sendiri memang tidak mudah., tapi bukan berarti tidak bisa. Kamu bisa asal mau belajar dan berlatih. Pegang teguh prinsip hidupmu, jangan mau disetir orang lain. Apa kamu siap memulainya?