Mitos ataukah fakta bahwa Bunda bisa mengetahui ciri ciri hamil anak perempuan ketika baru beberapa minggu saja? Ketahui fakta dan kenyataannya ya Kun.
Umumnya, jenis kelamin bayi dalam kandungan baru bisa diketahui ketika usia kehamilan Bunda memasuki minggu ke-18 atau ke-20. Namun, seringkali Bunda atau mungkin anggota keluarga lainnya sudah tidak sabar ingin mempersiapkan kehadiran Si Kecil dalam keluarga, misalnya menyiapkan perlengkapan bayi, mainan, hingga pakaian yang cocok dengan jenis kelamin bayi.
Apakah Bunda atau sanak keluarga juga menerka-nerka jenis kelamin Si Kecil dengan patokan ciri – ciri hamil anak perempuan atau laki-laki?
Ciri Ciri Hamil Anak Perempuan
Ciri – Ciri dan Tanda Ibu yang Sedang Mengandung Bayi Perempuan
Apakah ciri-ciri hamil bayi perempuan merupakan mitos atau fakta? Mari kita bahas dari beberapa mitos yang paling sering beredar untuk ibu yang mengandung anak perempuan, antara lain:
1. Bentuk Perut Menonjol ke Atas
Kata orang dulu, jika saat hamil perut ibu cenderung menonjol ke atas, maka biasanya merupakan ciri – ciri hamil anak perempuan. Dan sebaliknya, jika cenderung muncung ke depan, maka bayinya laki-laki.
Secara ilmiah, jika ini adalah kehamilan pertama, dan tubuh Bunda dalam kondisi yang baik, maka otot perut, bentuk tubuh, dan berat badan yang bertambah selama kehamilan akan berperan dalam perkembangan perut Bunda. Kehamilan kembar juga bisa berdampak pada elastisitas otot-otot yang sama, sehingga bisa dikatakan jenis kelamin bayi tidak berdampak pada bentuk perut Bunda saat hamil.
2. Detak Jantung Bayi Lebih Cepat
Menurut mitos, jika detak jantung bayi memiliki kecepatan lebih dari 140 detak per menit berarti Bunda sedang mengandung bayi perempuan, sementara detak jantung bayi laki-laki akan lebih lambat.
Faktanya, denyut jantung bayi perempuan biasanya memang lebih cepat daripada bayi laki-laki, tapi ini biasanya terjadi setelah selesai persalinan. Sebelum itu, usia janinlah yang akan sangat memengaruhi kecepatan detak jantung bayi.
Pada usia kehamilan sekitar minggu ke-5, detak jantung janin kira-kira sama dengan detak jantung ibu, antara 80 hingga 85 detak per menit. Detak jantung ini akan bertambah cepat hingga minggu ke-9 kehamilan, hingga mencapai 170-200 denyut per menit. Kemudian mulai melambat menjadi rata-rata 120-160 denyut per menit.
3. Mengidam Makanan Manis
Kata orang, jika Bunda mengidam makanan manis selama masa kehamilan, maka itu merupakan ciri – ciri hamil anak perempuan. Sedangkan jika mengidam makanan asin atau asam, maka bayinya biasanya laki-laki.
Meskipun fenomena mengidam selama kehamilan ini bisa dikaitkan dengan kekurangan asupan mineral tertentu pada ibu hamil, tidak ada kaitan langsung antara mengidam makanan manis dengan jenis kelamin bayi.
4. Jerawat dan Kulit Berminyak
Pada beberapa kasus, kulit Bunda akan lebih berminyak dan pecah-pecah selama masa kehamilan. Jika menurut petuah orang tua, fenomena ini disebabkan bayi perempuan yang sedang dikandung mencuri kecantikan sang ibu. Pada kenyataannya, ketika hamil, mungkin saja terjadi perubahan hormon yang mempengaruhi kesehatan kulit Bunda.
5. Morning sickness (Mual dan Muntah di pagi hari ketika hamil)
Beberapa orang berpikir bahwa morning sickness yang parah adalah pertanda bayi dalam kandungan Bunda berjenis kelamin perempuan. Benarkah?
Sebuah studi menemukan bahwa ibu yang mengandung anak perempuan mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalan mereka terpapar bakteri, dibandingkan dengan mereka yang mengandung anak laki-laki. Hal inilah yang mungkin menyebabkan ibu yang mengandung anak perempuan lebih rentan mengalami mual di pagi hari.
6. Perubahan Mood (suasana hati) Yang Ekstrem
Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Banyak yang mengira bahwa saat mengandung anak perempuan, tingkat estrogen Bunda akan lebih tinggi dan akibatnya lebih moody. Namun, belum ada penelitian yang mendukung teori ini. Pada dasarnya kadar hormon akan meningkat selama kehamilan dan turun setelah melahirkan terlepas dari apakah bayinya laki-laki atau perempuan.
Cara Lebih Akurat untuk Mengetahui Jenis Kelamin Si Kecil
Dokter biasanya dapat menentukan jenis kelamin bayi dengan pemeriksaan menggunakan ultrasonografi (USG), setelah bayi mencapai usia 18 hingga 20 minggu. Namun, terlihat jelas atau tidaknya genital bayi juga tergantung pada posisi bayi selama USG. Terkadang saat jadwal pemeriksaan USG tiba, posisi bayi sedang meringkuk atau menghadap ke arah yang salah, dan Bunda mungkin harus menunggu sampai janji temu berikutnya.
Selain USG, ada beberapa metode ilmiah lainnya yang bisa digunakan untuk memeriksa jenis kelamin bayi, yaitu:
Amniosentesis
Tes pranatal yang digunakan untuk memeriksa masalah genetik tertentu, biasanya dilakukan saat usia kehamilan sekitar 16 minggu. Tes ini juga dapat mengetahui apakah ibu hamil memiliki anak laki-laki atau perempuan pada saat itu.
Tes ini biasanya diberikan kepada ibu hamil yang berusia 35 tahun atau lebih, dengan memasukkan jarum ke dalam rahim untuk mengeluarkan sedikit cairan ketuban. Namun, tes ini memiliki risikonya sendiri, dan hanya dilakukan untuk memeriksa masalah genetik bayi. Mengetahui jenis kelamin bayi Bunda hanya merupakan hasil yang ikut terbaca bersama hasil pemeriksaan genetik tersebut.
CVS
Tes lain yang dapat melihat kromosom bayi disebut CVS (pengambilan sampel vilus korionik), yang dilakukan selama trimester pertama untuk mencari masalah pada kromosom bayi. Namun, tes ini jarang digunakan.
Apa yang Bisa Dilakukan Jika Belum Bisa Mengetahui Jenis Kelamin Jabang Bayi?
Alih-alih memfokuskan diri pada jenis kelamin bayi dan mencari tahu ciri-ciri hamil anak perempuan, sebaiknya bekali diri dengan mencari sumber informasi kredibel untuk mempersiapkan kehamilan agar Bunda dan bayi sehat hingga persalinan. Selain memperkaya pengetahuan dengan literatur seputar kehamilan, coba lakukan riset untuk mencari dokter dan rumah sakit yang akan Bunda percayakan untuk mendampingi Bunda selama proses kehamilan dan persalinan nanti.
Selain itu, masih banyak hal yang bisa Bunda lakukan selama masa kehamilan untuk menyiapkan kedatangan si buah hati, di antaranya:
- Melakukan kegiatan yang dapat memberi stimulasi, sekaligus meningkatkan bonding antara Bunda dan si jabang bayi, seperti misalnya mengajaknya mengobrol, membacakan cerita, atau memperdengarkan lagu.
- Mempersiapkan tas bersalin.
- Mempersiapkan kebutuhan untuk si buah hati saat ia lahir nanti.
Dengan begitu banyak hal yang perlu disiapkan, waktu 9 bulan pun seperti tak cukup untuk menyiapkan kedatangan si kecil, mulai dari mempersiapkan kamar bayi, ranjang, perlengkapan tidur, pakaian, popok, botol susu, breastpump, perlengkapan mandi, dan masih banyak lagi. Manfaatkan masa awal kehamilan untuk melakukan riset perlengkapan yang harus dibeli untuk bayi baru lahir.
Untuk peralatan mandinya misalnya, kulit bayi baru lahir lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit orang dewasa sehingga memerlukan perawatan dengan kelembutan ekstra. Rangkaian produk Cussons Baby Newborn mengandung bahan pilihan yang lembut, seperti minyak zaitun organik, chamomile alami, dan air murni. Rangkaian produk yang terdiri dari Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash, Cussons Baby Newborn Lotion, dan Cussons Baby Newborn Cream juga telah teruji secara hypoallergenic dengan pH seimbang dan 0% perwarna & 0% alkohol, cocok untuk tubuh bayi baru lahir, dan bisa jadi salah satu pilihan untuk Si Kecil nanti.
Dengan begitu banyak yang harus dipersiapkan untuk menyambut kehadiran Si Kecil, sebaiknya ciri ciri hamil anak perempuan tidak menjadi fokus utama Bunda, mengalahkan kesehatan bayi dan Bunda. Apapun jenis kelamin si jabang bayi, semoga Bunda dan keluarga dapat menerima kelahiran anggota keluarga baru dengan baik, agar Si Kecil pun tumbuh sehat, bahagia, dan optimal.