“Salah satu hal yang umum dialami ibu hamil di awal kehamilan adalah mual. Ini disebut juga morning sickness, dan biasanya terjadi mulai minggu ke-6 hingga ke-12 kehamilan. Ibu bisa mengatasinya dengan perbanyak istirahat, konsumsi jahe, dan hindari bau yang memicu mual.”
Halodoc, Jakarta – Mual dan muntah menjadi pertanda awal ibu sudah hamil lho! Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan morning sickness. Meski demikian, nyatanya morning sickness enggak hanya terjadi di pagi hari saja, namun bisa sampai sepanjang hari. Yang menjadi penyebab ibu mengalami mual saat hamil adalah akibat adanya perubahan hormon dalam tubuh ibu selama masa kehamilan.
Meskipun morning sickness tidak dialami oleh setiap ibu hamil, namun kondisi ini umumnya akan muncul pada usia kehamilan tertentu. Yuk, ketahui usia kehamilan berapa saja yang rentan terjadi mual di sini.
“Salah satu hal yang umum dialami ibu hamil di awal kehamilan adalah mual. Ini disebut juga morning sickness, dan biasanya terjadi mulai minggu ke-6 hingga ke-12 kehamilan. Ibu bisa mengatasinya dengan perbanyak istirahat, konsumsi jahe, dan hindari bau yang memicu mual.”
Halodoc, Jakarta – Mual dan muntah menjadi pertanda awal ibu sudah hamil lho! Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan morning sickness. Meski demikian, nyatanya morning sickness enggak hanya terjadi di pagi hari saja, namun bisa sampai sepanjang hari. Yang menjadi penyebab ibu mengalami mual saat hamil adalah akibat adanya perubahan hormon dalam tubuh ibu selama masa kehamilan.
Meskipun morning sickness tidak dialami oleh setiap ibu hamil, namun kondisi ini umumnya akan muncul pada usia kehamilan tertentu. Yuk, ketahui usia kehamilan berapa saja yang rentan terjadi mual di sini.
Hampir sebagian besar wanita hamil mengalami morning sickness. Kondisi ini diduga terjadi akibat meningkatnya hormon kehamilan yang dilepaskan oleh plasenta selama tiga bulan pertama (trimester awal) kehamilan. Biasanya, morning sickness akan mulai muncul pada usia 6 minggu atau bulan kedua kehamilan. Tapi, kondisi ini tentunya berbeda pada tiap wanita hamil.
Pada sebagian besar wanita, morning sickness akan hilang setelah usia 12 minggu kehamilan atau setelah trimester pertama berakhir. Tapi, pada beberapa wanita, morning sickness bisa terjadi sampai usia 20 minggu kehamilan, bahkan ada yang mengalaminya sepanjang masa kehamilan.
Faktor Penyebab Morning Sickness
Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita untuk mengalami morning sickness:- Ini merupakan kehamilan pertama.
- Pernah mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya.
- Hamil anak kembar.
- Memiliki riwayat morning sickness di dalam keluarga.
- Memiliki riwayat mabuk kendaraan.
- Memiliki riwayat mual akibat menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Selain faktor-faktor di atas, obesitas dan stres juga bisa memicu mual saat hamil.
Gejala Morning Sickness
Gejala utama morning sickness yang akan dialami oleh ibu hamil tentu saja adalah mual dan muntah. Bila kondisi ini terjadi terlalu sering, maka bisa juga menyebabkan ibu merasa kelelahan. Gejala mual dialami oleh hampir 80 persen wanita hamil, sedangkan muntah hanya dialami oleh 50 persen wanita hamil.
Dua gejala tersebut bisa berlangsung selama 12 minggu masa kehamilan. Meski wajar terjadi, muntah tetap harus diwaspadai karena bisa menyebabkan dehidrasi atau kurang gizi bila ibu hamil sama sekali tidak bisa menelan makanan atau minuman. Ibu dianjurkan untuk segera ke dokter bila mengalami gejala morning sickness berikut:
- Mual dan muntah hebat sampai tidak bisa makan.
- Muntah terus-menerus selama 24 jam.
- Muntah disertai dengan nyeri perut hebat.
- Demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius.
- Mual dan muntah menetap dan tidak berkurang setelah usia kehamilan 12 minggu.
- Nyeri perut.
- Urine berwarna gelap dan tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam.
- Muntah darah.
- Pingsan ketika berdiri.
Tips Atasi Morning Sickness
Bila morning sickness masih tergolong ringan, maka tidak perlu penangan khusus oleh dokter. Ibu bisa melakukan beberapa cara berikut untuk meredakan morning sickness:- Hindari makanan atau aroma makanan yang dapat menyebabkan mual.
- Cobalah mengonsumsi makanan atau minuman jahe, karena jahe bisa meredakan rasa mual.
- Perbanyak minum air dengan cara meneguknya sedikit demi sedikit agar tidak mual dan muntah.
- Beristirahat yang cukup.
- Gunakan pakaian senyaman mungkin.
- Alihkan perhatian ibu sebisa mungkin agar tidak memikirkan rasa mual yang dirasakan.
Morning sickness, biasanya tidak berbahaya bagi bayi di dalam kandungan. Tapi, bila ibu mengalami muntah berlebihan sampai tidak bisa makan atau minum, ini berarti ibu mengalami hiperemesis gravidarum. Kondisi ini memerlukan penanganan khusus dan obat dari dokter.
Bicarakan keluhan ibu sepanjang masa kehamilan dengan dokter Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
sumber: https://www.halodoc.com/