Spesifikasi Honda Astrea Grand dan Legenda – Om Bro!! Melanjutkan cerita suksesnya dengan produk-produk C100, pada tahun 1991 Honda kembali merilis motor bebek yang di beri label Astrea Grand.
Honda Grand masih tetap mengusung desain retro seperti pendahulunya Honda Astrea Star dan Honda Astrea Prima, dan tetap menggunakan mecin C100 yang terkenal bandel dan irit.
Kelebihan Astrea Grand
Irit bahan bakar
Keiritan konsumsi bahan bakar Honda Astra Grand dapat mencapai 60-77 km/liter dengan kecepatan rata-rata 55 km/jam. Suatu angka yang luar biasa, mengingat saat itu teknologi permotoran baru mencapai sistem karburator. Sama sekali belum ada fitur-fitur yang modern dan canggih seperti sekarang.
Foot step modern (di jamannya)
Meski desain masih model retro, namun Honda Astrea Grand telah menggunakan model foot step belakang terpisah dari swing arm. Maksudnya jelas untuk meredam getaran pada kaki pembonceng.
Kuat dan bandel
Selain irit, motor generasi dulu terkenal memiliki sasis yang kuat. Selain itu, part-part bawaan pabrikan pun terkenal awet sehingga mesin menjadi bandel (tidak gampang rusak dan mogok).
Desain lampu belakang modern
Pada tahun 1994, Astrea Grand mengalami sedikit perubahan di bagian ekor. Honda memberikan sejenis topi pada lampu belakang atau yang di sebut spoiler duck tail.
Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia melakukan deregulasi otomotif sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat krisis moneter 1997 – 1998.
Deregulasi tersebut berimbas pada menjamurnya motor-motor produksi Cina di Indonesia.
Motor-motor asal negeri tirai bambu saat itu sempat sangat menggiurkan. Bagaimana tidak. Om Bro bisa membawa pulang satu unit motor bebek hanya dengan membayar seharga 6 jutaan saja, sedangkan motor-motor merk Jepang harganya sudah mencapai belasan juta rupiah.
Untuk menangkal serangan motor Cina, pada tahun 2001 muncullah Honda Legenda. Motor bebek retro dengan desain sama persis seperti Astrea Grand, namun punya banderol lebih murah.
Sebenarnya saat itu (sejak tahun 1997) Honda sudah punya Astrea Supra yang kemudian berevolusi menjadi Supra X 100, dengan desain yang relatif lebih sporty. Tapi demi mengambil kembali pasarnya dari produk Cina, Honda rela mundur ke belakang dengan menggunakan desain lama dan material berkualitas kurang baik.
Targetnya jelas harga jual yang lebih murah.
Nyatanya Honda hanya membanderol Rp9,4 juta saja untuk bebek Legenda.
Meskipun harga Honda Legenda masih jauh lebih mahal dari produk Cina, tapi seiring waktu, Honda berhasil kembali berkuasa. Pasalnya, walaupun mutu Honda Legenda tidak sebaik Astrea Grand dan Supra, tapi dia masih lebih baik dibanding motor-motor Cina.
Spesifikasi Honda Astrea Grand dan Legenda
- Tipe Mesin: 4 langkah, Overhead Camshaft, berpendingin udara, silinder tunggal mendatar 97,1cc
- Sistem bahan bakar: Karburator
- Diameter × Langkah (bore × stroke): 50 x 49,5 mm
- Rasio kompresi: 9:1
- Power maksimum: 7,3 hp/8.000 rpm
- Tipe Kopling: Kopling ganda, otomatis, tipe basah
- Sistem Transmisi: Manual 4-percepatan, sistem rotari (N-1-2-3-4-N)
- Kapasitas tangki bahan bakar: 3,5 liter
- Kapasitas oli mesin: 0,7 liter pada penggantian periodik
- Dimensi (P × L × T): 185,4 × 66,7 × 104,3 cm
- Jarak sumbu roda: 120,3 cm
- Jarak terendah ke tanah: 13 cm
- Tinggi tempat duduk: 66,3 cm
- Berat kendaraan: 91,5 kg
- Rangka: Tulang punggung
- Suspensi depan: Teleskopik
- Suspensi belakang: Lengan ayun dengan peredam kejut ganda
- Ukuran ban depan: 2.25-17 33L
- Ukuran ban belakang: 2.50-17 38L
- Rem depan: Tromol
- Rem belakang: Tromol
- Sistem pengapian: CDI
- Battery (accu / aki): 12V-5Ah
- Busi ND U22FS-U / NGK C7HSA
- Sistem Starter: Elektrik dan kick starter