Sakit Perut Saat Hamil: Dari yang Ringan Sampai yang Berbahaya
Ada kondisi-kondisi yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman saat kehamilan, salah satunya adalah sakit perut. Ibu hamil akan merasakan sakit yang tidak biasa dan berbeda dengan sakit perut biasa. Ada berbagai penyebab nyeri perut saat hamil yang perlu diketahui oleh Anda. Berikut penjelasan lengkapnya beserta cara mengatasi sakit perut saat hamil.
Apakah nyeri perut saat hamil normal terjadi?
Mengutip dari American Pregnancy, sakit perut saat hamil adalah hal yang normal terjadi. Kondisi ini termasuk ke dalam proses perubahan tubuh karena pertumbuhan janin di dalam rahim.
Saat rahim terus membesar untuk memberi ruang pada janin, ini dapat menempatkan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau sakit di sekitar perut.
Tentu, nyeri perut saat hamil bukan hal yang perlu dikhawatirkan dan tidak akan membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Ibu hamil sering merasakan sakit perut bagian atas, terutama ketika kandungan semakin membesar. Selain itu, kram perut juga menjadi keluhan ibu hamil yang paling sering dirasakan.
Namun pada kondisi tertentu, ada beberapa penyebab sakit perut saat hamil yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda masalah serius.
Penyebab ringan nyeri perut saat hamil
Perut sakit saat hamil muda atau tua bisa disebabkan oleh kondisi ringan dan berat. Berikut beberapa penyebab nyeri perut ringan saat hamil:
1. Perut bergas
Gas yang menumpuk pada perut saat kehamilan dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dan sakit di bagian perut.
Perut bergas biasanya disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron, yang dapat menyebabkan otot-otot pada saluran pencernaan beristirahat.
Semakin banyak hormon ini dilepaskan oleh tubuh, maka saluran pencernaan akan bekerja lebih lambat. Ini membuat waktu yang dihabiskan makanan dalam usus besar lebih lama dan menyebabkan perut bergas.
Selain itu, kehamilan yang semakin membesar juga dapat menyebabkan perut bergas.
Mengapa? Ini karena rahim yang semakin besar dapat menempatkan tekanan tambahan pada organ yang membuat sistem pencernaan berjalan lebih lambat juga.
2. Sembelit
Nyeri perut saat hamil juga bisa disebabkan masalah pencernaan karena perubahan hormon selama kehamilan. Selain itu penyebab sembelit saat hamil yaitu:
- Kurang minum
- Kurang mengonsumsi makanan berserat
- Kurang aktif bergerak
- Efek samping dari pil zat besi atau pil penambah darah,
Kondisi di atas dapat menyebabkan ibu hamil sembelit. Sembelit ini kemudian dapat menyebabkan ibu hamil merasa perutnya sakit atau kram.
3. Kontraksi Braxton-Hicks
Ini adalah kontraksi palsu yang umum dirasakan ibu hamil, tapi tenang karena kontraksi ini berbeda dengan kontraksi saat Anda ingin melahirkan.
Kontraksi Braxton-Hicks terasa seperti pengetatan pada otot perut sehingga perut terasa lebih kencang atau keras. Sementara itu kontraksi saat ingin melahirkan terasa lebih kuat dan lebih terasa menyakitkan, serta berlangsung lebih lama.
Saat ibu hamil merasakan kontraksi Braxton-Hicks, cobalah untuk minum lebih banyak air. Cara ini mungkin dapat membantu menenangkan Anda.
4. Nyeri ligamen perut (round ligament pain) saat hamil
Ini adalah rasa nyeri terasa menusuk tajam pada bagian bawah perut sampai pangkal paha. Biasanya dirasakan hanya beberapa detik dan dialami ibu hamil di trimester dua kehamilan.
Terdapat dua ligamen yang terbentang dari rahim ke selangkangan. Fungsi ligamen ini adalah untuk menopang rahim. Saat rahim membesar dan meregang, ligamen pun juga ikut meregang.
Kondisi ini membuat ibu hamil merasakan rasa sakit yang tajam di perut, panggul, atau selangkangan. Gerakan tubuh ibu hamil, seperti saat mengubah posisi, bersin, dan batuk dapat membuat merasakan round ligament pain.
Penyebab serius nyeri perut saat hamil
Selain penyebab ringan, ada beberapa hal serius yang memicu sakit perut saat hamil. seperti:
1. Kehamilan ektopik
Ini adalah sebuah kehamilan yang berkembang di luar rahim dan tidak dapat berlanjut dan membutuhkan perawatan medis.
Saat ibu hamil mengalami kehamilan ektopik, mungkin mengalami rasa sakit di perut yang tidak tertahankan. Anda juga bisa mengalami perdarahan yang berat antara minggu ke 6-10 kehamilan.
Segera periksakan ke dokter jika mengalami hal ini karena kehamilan ektopik butuh penanganan cepat.
2. Keguguran
Keguguran biasa terjadi karena bayi tidak berkembang dengan baik. Pada saat akan mengalami keguguran, ibu hamil akan mengalami nyeri dan kram perut, perdarahan, dan rasa sakit di tengah perut bagian bawah di waktu tertentu.
Beberapa tanda lain dari keguguran adalah nyeri punggung, kontraksi setiap 5-20 menit, dan perdarahan berat.
Mengutip dari NHS, keuguran bisa terjadi sebelum usia kehamilan 24 minggu.
3. Solusio plasenta
Ini adalah kondisi plasenta terlepas diri dari rahim sebelum bayi lahir. Nyeri perut dalam waktu sangat lama dan menyakitkan dapat menjadi gejala dari solusio plasenta atau plasenta abruptio.
Beberapa gejala lain dari plasenta abrupsi, yaitu pecahnya cairan ketuban disertai dengan darah dan nyeri punggung.
4. Infeksi saluran kencing
Masalah ini dapat dialami saat kehamilan dan bisa menjadi penyebab mengapa sakit perut saat hamil.
Jika Anda mengalami sakit atau nyeri di perut di bagian bawah diikuti dengan sakit saat buang air kecil, bisa jadi mengalami infeksi saluran kencing pada ibu hamil.
Sebaiknya segera periksakan ke dokter jika mengalami hal ini, karena jika dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi.
5. Preeklampsia
Preeklampsia ditandai dengan nyeri perut saat hamil di bagian atas (di bawah tulang rusuk di sisi kanan).
Tanda lain dari, yaitu hipertensi dalam kehamilan, mual, muntah, penglihatan kabur, bengkak pada kaki tangan dan wajah. Biasanya masalah ini terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
6. Kelahiran prematur
Bila ibu hamil mengalami nyeri perut tidak biasa saat usia kehamilan di bawah 37 minggu, ini bisa menjadi tanda kelahiran bayi prematur.
Anda perlu segera ke rumah sakit bila merasakan sakit perut yang tidak tertahankan dan bertahan sangat lama.