Halo, teman-teman. Perjuangan mendapatkan pekerjaan di masa pandemi ini sulit, ya. Tapi, tetap semangat! Salah satu tahapan rekrutmen adalah wawancara. Ini adalah kesempatan untuk menarik hati user atau HRD dan menunjukkan kalau kamu adalah kandidat yang tepat untuk diterima.
Karena itu, penting bagi kamu untuk belajar, riset, dan juga latihan menjawab pertanyaan interview. Berikut, kami rangkum 15 pertanyaan interview kerja yang paling sering ditanyakan beserta tips, cara, dan contoh jawabannya. Simak sampai habis, ya!
Ohiya, contoh jawaban interview di sini, bisa kamu sesuaikan dengan posisi, pengalaman, dan background pendidikan yang kamu punya, ya.
1. Coba ceritakan tentang diri kamu?
Pertanyaan ini adalah kesempatan bagi kamu untuk menjelaskan siapa kamu dan kenapa kamu cocok untuk mengisi posisi ini. Jadi, kamu bisa menceritakan tentang nama, background pendidikan, pengalaman sebelumnya (kerja, magang, lomba, organisasi), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.
Kamu nggak perlu memberikan informasi pribadi terlalu banyak seperti tempat tanggal lahir, berat badan, atau alamat.
Contoh kalimat perkenalan diri:
“Perkenalkan, saya Ningning. Lulusan S1 Ilmu Komunikasi dari Universitas TOP. Saya memiliki minat yang tinggi pada bidang pemasaran. Selama kuliah, saya berhasil memenangkan beberapa kompetisi pemasaran. Selain itu, saya juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa dan Klub Pemasaran. Saya juga bergabung dalam komunitas bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan menambah relasi. Hal-hal tersebut saya lakukan dengan tetap fokus pada akademis, sehingga saya dapat lulus tepat waktu. Saya senang belajar dan mencoba hal-hal baru. Dengan bekal pengalaman dan kemampuan yang saya miliki, saya harap dapat berkontribusi untuk perusahaan ini.”
2. Apa kelebihan kamu?
Pertanyaan apa kelebihan kamu, hampir selalu ditanyakan saat interview kerja. Melalui pertanyaan ini, perekrut ingin mengetahui apakah ada kelebihan atau kompetensi yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.
Untuk menjawab pertanyaan ini, cari tahu skill apa saja yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, lalu cocokkan dengan kelebihan yang kamu punya. Ceritakan contoh penerapan kelebihan itu untuk pekerjaan dengan pengalaman yang sudah ada. Dengan cerita, kamu menunjukkan bagaimana kelebihan kamu bisa berguna untuk pekerjaan.
Contoh jawaban kelebihan diri:
“Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Dengan kemampuan ini, saya dapat menerima dan menyampaikan informasi dengan baik sehingga mengurangi terjadinya miskomunikasi. Dengan komunikasi yang baik juga, koordinasi dengan anggota tim berjalan baik. Pekerjaan sebagai Social Media, memerlukan komunikasi yang baik kepada tim designer, marketing strategy, dan tim pemasaran lainnya. Karena itu, kemampuan ini sangat diperlukan untuk pekerjaan ini.”
3. Apa kelemahan kamu?
Selain kelebihan, pertanyaan tentang kekurangan atau kelemahan juga biasanya sering ditanyakan. Melalui pertanyaan ini, perekrut ingin tahu seberapa kamu mengenal diri sendiri.
Hindari menjawab “Saya nggak punya kekurangan, Pak/Bu.” Huhuhu, jangan begitu, ya. Itu terkesan arogan sekali. :(
Untuk menjawab pertanyaan ini, sebutkan juga cara untuk menghandle atau meminimalisir kekurangan tersebut. Pastikan untuk tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan tersebut.
Contoh jawaban kelemahan diri:
“Kekurangan saya adalah saya pelupa, Pak/Bu. Untuk meminimalisir hal itu, saya selalu mencatat hal-hal dan pekerjaan yang harus dan akan saya lakukan setiap hari. Saya juga sering memasang reminder agar tidak lupa.”
4. Kenapa kamu tertarik melamar posisi ini?
Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menyebutkan skill atau passion yang kamu punya terhadap posisi yang kamu lamar.
Jangan jawaban seperti “Ya, karena saya butuh uang.” atau “Karena posisi yang dibuka ini, jadi saya lamar aja.”
Contoh jawabannya:
“Karena pendidikan dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa berkarier di perusahaan ini.”
5. Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?
Perekrut ingin tahu seberapa jauh kamu mengenal perusahaan yang kamu lamar. Karena itu, kamu perlu melakukan riset tentang perusahaannya. Kalau ada temanmu yang bekerja di perusahaan tersebut, kamu juga bisa bertanya-tanya testimoni mereka dan mengambil hal positif sebagai jawaban.
Contoh jawaban:
“Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Pendidikan dan merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya. Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan ini juga sangat inovatif dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi. Bahkan perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi startup Unicorn selanjutnya. Saya juga bertanya kepada beberapa teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya perusahaan yang sangat bisa mendukung saya untuk terus berkembang dan belajar lebih banyak lagi.”
6. Kenapa kami harus menerima kamu di perusahaan ini?
Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menjelaskan profesional skill atau personal qualities yang kamu punya. Hindari untuk memberi jawaban personal seperti “Karena saya butuh uang.” atau “Karena saya sudah melamar kesana kemari tapi belum diterima.” dan lain sebagainya.
Contoh jawaban:
“Saya melihat kemampuan manajemen waktu menjadi salah satu requirements posisi ini. Kemampuan manajemen waktu adalah salah satu kelebihan yang saya miliki. Selain itu, saya juga memiliki skill yang dibutuhkan untuk posisi ini, seperti Instagram Ads, content strategy, menggunakan platform sosial media seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, dan lainnya. Menjadi seorang Social Media Specialist adalah impian saya dari lama. Saya akan memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan bergabung di perusahaan ini.”
7. Apa rencanamu 5 tahun ke depan?
Pertanyaan ini diajukan untuk mencari tahu apakah 5 tahun lagi, kamu masih memiliki rencana bersama perusahaan mereka atau apakah goals kamu sesuai dengan penawaran perusahaan.
Jangan jawab gini, ya “Saya belum punya rencana apa-apa, Pak/Bu. Masa depan, kan nggak ada yang tahu.”
Kamu bisa jawab dengan memberikan goals yang spesifik dan jelas, lalu kaitkan goals tersebut dengan perusahaan.
Contoh jawaban:
“Dalam 5 tahun ke depan, goals saya adalah bisa menjadi manager di tim Social Media. Saya percaya bahwa value dan pelatihan yang diberikan perusahaan bisa mendukung saya untuk terus mengembangkan hard dan soft skill saya untuk meningkatkan jenjang karier saya.”
8. Kontribusi apa yang bisa kamu kasih buat perusahaan?
Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menceritakan pencapaian yang kamu dapatkan di pekerjaan sebelumnya, bagaimana kamu mencapainya, dan menghubungkan itu dengan posisi saat ini.
Contoh jawaban:
“Saya memiliki pengalaman sebagai Social Media Specialist selama 2 tahun. Di pekerjaan sebelumnya, saya berhasil meningkatkan engagement rate Instagram sebanyak 60%. Dengan pengalaman tersebut, saya mengetahui strategi yang tepat untuk mengembangkan konten dan media sosial di perusahaan Bapak/Ibu. Jika saya diterima di perusahaan ini, saya akan berkontribusi untuk meningkatkan engagement rate dan tujuan komunikasi lain dari media sosial perusahaan dengan skill dan pengalaman yang saya miliki.”
9. Kenapa kamu resign dari pekerjaan sebelumnya?
Kalau kamu sudah pernah bekerja dan menghadapi pertanyaan ini, hindari untuk menjelek-jelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya, ya. Jawab saja secara profesional.
Contoh jawaban:
“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ ingin mencari ilmu baru.”“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”
10. Bagaimana cara kamu menghadapi stres dan tekanan?
Biasanya ada pertanyaan tentang cara kamu menghadapi stres dan tekanan. Apapun pekerjaannya, siapapun pasti pernah mengalami stres. Kamu nggak perlu berbohong dengan bilang “Oh, saya nggak pernah merasa stres atau tertekan, Pak.Bu."
Jawab saja bagaimana kamu menghadapi stres dengan jujur. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu secara ringkas untuk menunjukkan bahwa manajemen stres kamu berhasil.
Contoh jawaban:
“Menurut saya pribadi, stres ketika bekerja adalah hal wajar. Biasanya, saya akan mengambil waktu sebentar untuk istirahat dan menenangkan pikiran. Setelah itu, saya akan menganalisis masalah yang menyebabkan stres dan mencoba mencari penyelesaian masalahnya. Saya juga dapat meminta bantuan rekan kerja jika hal itu memang diperlukan.”
11. Berapa gaji yang kamu harapkan?
Kalau kamu adalah fresh graduate, tipsnya adalah: riset kisaran gaji dengan posisi yang sama dan daerah kerjanya. Karena, UMP dan UMR setiap daerah berbeda-beda. Kamu bisa menyesuaikan hasil riset tersebut dengan kemampuan yang kamu punya.
Hindari menjawab dengan “Sesuai standar perusahaan saja Pak/Bu” karena bisa saja kamu mendapat tawaran gaji dengan angka terendah.
Contoh jawaban:
“Melihat keterampilan dan pengalaman yang saya miliki, saya mengajukan kompensasi dengan kisaran 6 juta sampai 7 juta. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya.”
12. Kapan kamu bisa mulai bergabung ke perusahaan ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, bisa disesuaikan dengan kondisi kamu, ya. Kalau kamu adalah fresh graduate dan belum bekerja, kamu bisa jawab dengan sesegera mungkin. Tapi, kalau kamu adalah pekerja, biasanya ada One Month Notice dulu selama 1 bulan. Jadi kamu bisa jawab 30 hari setelah masa pengunduran diri disetujui perusahaan sebelumnya.
13. Apakah kamu juga melamar di perusahaan lain selain perusahaan ini?
Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan jujur tapi nggak terlalu mendetail. Misalnya, dengan tidak menyebutkan nama perusahaan.
Contoh jawaban:
“Benar, Pak/Bu, saya juga melamar ke perusahaan lain di bidang otomotif. Tapi, lamaran saya ke perusahaan lain itu hanya sebagai pilihan. Besar harapan saya untuk bisa diterima di perusahaan ini.”
Jadi, sebutkan kalau perusahaan yang kamu lamar saat ini adalah pilihan dan tujuan utama dari pencarian kariermu.
14. Lingkungan kerja seperti apa yang kamu sukai?
Kamu bisa jawab pertanyaan ini dengan mempelajari budaya perusahaan yang kamu lamar. Lalu, sesuaikan budaya tersebut dengan lingkungan kerja yang kamu mau. Budaya perusahaan biasanya ada di website resmi setiap perusahaan.
Misalnya, budaya perusahaannya collaborative dan fun. Maka kamu bisa menjawab dengan:
“Saya senang bekerja di lingkungan di mana saya bisa bekerja sama dan bertemu banyak orang. Selain itu, saya juga senang bekerja di lingkungan yang menyenangkan dan produktif.”
15. Ada yang mau ditanyakan?
Di akhir wawancara kerja, biasanya perekrut gantian memberi pertanyaan ini. Ini jadi kesempatan bagus untuk kamu mencari tahu hal-hal yang bikin kamu kepo tentang perusahaan. Selain itu, dengan bertanya, interview juga menjadi komunikasi 2 arah.
Hindari untuk jawab “Nggak ada, Pak/Bu.”
Hal yang bisa kamu tanyakan:“Apa tahapan rekrutmen setelah interview? Dan kira-kira kapan saya bisa mendapat hasil dari interview ini Pak/Bu?”“Apakah Bapak/Ibu ada masukan untuk saya sebagai fresh graduate untuk bisa berhasil menjalani posisi ini?”
Nah, itulah 15 pertanyaan interview kerja yang paling sering ditanyakan dan juga tips serta contoh jawabannya. Semoga membantu, ya! Lancar untuk proses interview nya!
36
Referensi:Doyle, Alison. 2021. ‘Top 10 Job Interview Questions and Best Answers’ [daring]. Tautan: https://www.thebalancecareers.com/top-interview-questions-and-best-answers-2061225 (Diakses pada: 26 Oktober 2021)The Muse Editor. ‘Your Ultimate Guide To Answering the Most Common Interview Questions’ [daring]. Tautan: https://www.themuse.com/advice/interview-questions-and-answers (Diakses pada: 26 Oktober 2021)Kent, Stephen. 2021. ‘35+ Interview Questions and Answers’ [daring]. Tautan: https://novoresume.com/career-blog/interview-questions-and-best-answers-guide (Diakses pada: 27 Oktober 2021)