Cara Mengatasi Anak Nakal bagi Orang Tua

Anak nakal, tidak bisa diam, atau suka melawan tentu bisa membuat orangtua jengkel. Terkadang saat dimarahi, ia justru tidak mendengarkan Anda sama sekali. Ia juga mungkin senang menjahili adik di rumah hingga membuatnya menangis. Mungkin Anda jadi berpikir, bagaimana cara mengatasi anak nakal yang efektif?


Cara mengatasi anak nakal yang dianggap ampuh

Berikut adalah cara mengatasi anak yang nakal yang bisa orangtua coba di rumah:

1. Beri pengertian pada anakBeri pengertian pada anak bahwa bersikap nakal adalah perbuatan yang tidak baik. Jika ia membantah atau melawan, tegurlah kemudian katakan kepadanya kalau Anda mengerti perasaannya dan mau membantunya keluar dari kemarahan yang sedang dirasakannya.Ahli menyarankan agar orangtua mengajarkan cara berikut untuk meredakan emosi anak, misalnya menyuruh anak bernapas dalam-dalam sebanyak 10 kali atau tuliskan kemarahannya. Setelah dia mulai tenang, ajak anak berdiskusi atas kemarahan yang baru dialaminya tersebut.

2. Tidak mengekang namun beri batasanBiarkan anak membuat pilihan sesuai usianya, misalnya memberikan mereka waktu bersantai dari jadwal hariannya yang padat. Namun, mereka juga harus tahu bahwa ada batasan yang harus dipatuhi, karena dikhawatirkan anak malah semakin bebas atau memanipulasi Anda untuk memberikan lebih banyak kebebasan padanya. Ingat untuk konsisten pada peraturan yang anda tetapkan.

3. Tunjukkan kasih sayang tapi bisa tegasTunjukkanlah kasih sayang pada anak, tetapi Anda juga harus bersikap tegas. Jika Anda menolak permintaan anak, dia harus belajar mengatasi kekecewaannya. Orang tua harus tetap tegas ketika memang tidak ada pilihan lain untuk didiskusikan. Caranya dengan memberitahu anak untuk tidak meminta hal tersebut lagi atau memilih hal lain. Ini harus diterapkan dalam menghadapi anak nakal.

4. Mencari permasalahan yang mungkin dialami anakCara mengatasi anak nakal lainnya, yaitu Anda harus aktif mencari tahu permasalahan yang mungkin dialami anak hingga ia menjadi nakal. Jika perlu berdiskusilah dengan guru apabila kemampuan belajarnya juga terganggu. Anak mungkin membutuhkan perhatian dan pertolongan Anda. Selain itu, sudah menjadi tugas Anda untuk membimbingnya melebih baik.

5. Ajari anak untuk menghadapi konsekuensinyaCara mengatasi anak bandel yang cukup efektif ialah mengajari anak untuk menghadapi konsekuensi dari perlakuan nakalnya.Misalnya, jika anak menolak untuk merapihkan mainan, orangtua boleh melarangnya untuk tidak menyentuh mainan-mainan itu sampai esok hari.Cara mengatasi anak bandel ini diyakini dapat membuat anak menjadi jera dan mulai belajar tanggung jawab.

6. Memujinya saat ia berperilaku baikJangan hanya memarahinya saat anak berperilaku nakal saja. Namun pujilah dia di saat dirinya berperilaku baik. Saat Ayah dan Bunda melihat anaknya melakukan hal-hal yang positif, berikan ia pujian. Dengan begitu, anak akan semakin semangat untuk meninggalkan kebiasaan nakalnya.

7. Menjadi panutan yang baikCara mengatasi anak bandel yang tidak boleh dilupakan ialah menjadi panutan yang baik. Jika Ayah dan Bunda ingin anak-anaknya tidak nakal, tentunya Anda juga harus berperilaku baik di rumah agar dapat ditiru oleh anak. Contohkan hal-hal positif padanya.

8. Mengajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkanDikutip dari Healthy Children, salah satu penyebab anak nakal menurut psikologi adalah perasaan bosan. Ketika si kecil tidak memiliki aktivitas yang menyenangkan, ia dapat berperilaku buruk.Jika ini kasusnya, cara mendidik anak yang nakal dan susah diatur adalah mengajaknya melakukan aktivitas baru yang menyenangkan, misalnya bermain di taman atau berolahraga di lapangan.

9. Mengajarkan mana yang baik dan benarKetika masih belia, anak-anak mungkin belum mengetahui mana yang baik dan benar. Perilaku bandel pun dapat ia anggap sebagai hal yang lumrah.Kalau ini situasinya, Anda dapat membantu anak untuk memahami mana yang baik dan benar. Cara menghadapi anak yang bandel ini dianggap ampuh agar anak tidak berperilaku buruk lagi.Namun perlu diingat, saat Anda sedang mengajarkan anak untuk mengetahui mana yang baik dan benar, gunakanlah kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak kasar.

10. Bantu anak untuk memahami peraturan di rumahMungkin Anda telah membuat berbagai macam peraturan di rumah agar anak dapat berperilaku baik dan disiplin. Namun, apakah mereka sudah mengerti dan memahami peraturan tersebut?Salah satu penyebab anak nakal dan susah diatur adalah peraturan di rumah yang sulit dipahami.Oleh karena itu, cobalah pandu anak agar mereka mampu mengerti berbagai peraturan di rumah. Dengan demikian, anak-anak diharapkan dapat mulai menunjukkan perilaku baik.

Ciri-ciri anak nakal yang perlu dipahami
Setiap orangtua mungkin memiliki definisi 'nakal' yang berbeda. Jadi, apa yang Anda anggap nakal, belum tentu sama di mata orangtua lainnya.Dikutip dari The Royal Children's Hospital Melbourne, terdapat ciri-ciri anak nakal yang penting dipahami orangtua, di antaranya:

  • Membangkang, seperti menolak untuk mematuhi permintaan orangtua.
  • Rewel, misalnya menolak makanan tertentu dan hanya mau makanan favoritnya.
  • Menyakiti orang lain, seperti menendang, memukul, atau menggigit.
  • Marah berlebihan saat anak tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.
  • Suka mengamuk.

Saat anak terlalu nakal, ada baiknya orangtua segera melakukan berbagai cara mengatasi anak nakal di atas. Jika tidak ampuh juga, cobalah datang ke psikolog untuk meminta bantuan.

Penyebab anak nakal dan susah diatur

Pada usia tertentu, anak memang memiliki kelakuan yang sulit diatur. Anda jadi sulit membedakan mana kenakalan yang normal dan mana yang membutuhkan intervensi khusus. Pakar anak Christine Carter, Ph.D., mengatakan bahwa kelakuan nakal anak disebabkan oleh dua hal, yaitu mencari pertolongan atau mencari perhatian.
 
1. Melawan saat dimarahi
Ketika anak melawan saat dimarahi, ini dipicu oleh rasa kecewa, marah, atau frustrasi yang dirasakannya. Mungkin ia ingin Anda memberi perhatian yang lebih padanya.

2. Tidak patuh atau mengabaikan orangtua
Jika anak nakal tidak patuh atau mengabaikan orangtua, ia kemungkinan sedang menguji batasan dan menginginkan kendali atas kebebasannya. Mungkin orangtua masih memperlakukan dia seperti anak kecil, padahal seiring pertumbuhannya anak juga butuh sedikit kebebasan.

3. Memaksakan kehendak dan tidak patuh walau dilarang
Ketika anak sering memaksakan kehendaknya walau dilarang, ia ingin Anda menurutinya. Sesekali menuruti bukanlah masalah, namun jika terus dilakukan mungkin anak akan bersikap seenaknya.

4. Melakukan hal-hal yang tidak baik
Ketika anak melakukan hal yang tidak baik, misalnya senang menjaili orang lain atau mengambil barang yang bukan miliknya. Mungkin saja ia marah atas ketidakmampuannya sendiri. Anak-anak adalah jagonya menghindari perasaan, jadi kenakalannya bisa dipicu oleh rasa kesepian atau kesulitan dengan sesuatu hal, misalnya pelajaran di sekolah.

5. Ingin menunjukkan kemandiriannya
Penyebab anak nakal yang umum terjadi adalah ketika anak ingin menunjukkan kemandiriannya, terutama saat ia sudah memasuki masa prasekolah.

Pada fase ini, anak-anak sudah mulai ingin menunjukkan berbagai kemampuan yang baru ia pelajari. Hal ini dapat membuat mereka menjadi lebih kritis dan bersikap tidak sopan.

Sebagai orangtua, cobalah pandu anak untuk tidak berperilaku buruk saat anak ingin menunjukkan kemampuan-kemampuan barunya. Bantu anak untuk 'memamerkan' kemandiriannya itu dengan cara yang lebih positif.

Permasalahan anak nakal tentu tidak boleh dianggap sepele. Orangtua harus benar-benar mendengar kebutuhan anak. Jadi, kaji terlebih dahulu penyebabnya agar mengetahui cara menghadapi anak nakal tersebut dengan tepat.

Respons proaktif untuk memperbaiki perilaku anak

Seorang konselor bernama Erin Leyba, LCSW, Ph.D. mengatakan, orangtua bisa saja menganggap anak mereka nakal. Padahak sebenarnya, sang anak tidak nakal. Saat anak bersikap di luar kendali karena faktor lingkungan, fase perkembangan, atau bahkan perilaku orangtua, tentu diperlukan respons proaktif orangtua untuk memperbaiki perilaku anak menjadi baik.Jika kenakalan anak tidak dapat Anda atasi dengan cara di atas, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang lain, misalnya kerabat yang disukai anak, guru, atau terapis untuk menghentikan kenakalan anak. Jangan abaikan juga anak yang terlalu pendiam, bisa jadi dia memiliki masalah terpendam. Ingatlah untuk terus memperhatikan kesehatan emosional anak Anda.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama